Mabuk Teh Oplosan

Namun bagi orang Jawa, minum teh ..ya minum teh. They simply just drink tea. Waktu saya kecil, almarhum mbah buyut di Solo kerap membuat teh nasgitel di rumahnya. Nasgitel adalah akronim dari “panas legi kenthel”. Cara membuat tehnyapun non standar, alias menerabas rambu-rambu para pecinta teh. Kita tahu bahwa teh sangat volatil. Untuk itu, menyeduhnya perlu kehati-hatian. Biasanya, teh diseduh agar senyawa katekin, kafein, serta asam amino keluar secara maksimal sehingga cita rasa dan aroma teh lebih terasa. Menuangnya juga harus hati-hati, perlu ritual sendiri agar tidak merusak rasa.
Tapi buat si mbah, ia tak peduli aturan itu. Si mbah menggodok atau merebus air di atas kayu bakar. Menjerangnya dan menggodok teh secara langsung, bukan diseduh secara lembut. Dan menuangnyapun begitu saja seolah tanpa perasaaan, tak beda dengan menuang gayung di kamar mandi. Meski demikian, soal rasa teh si mbah, hmmm jangan tanya. Selain harum dan kental, aroma kayu bakar membuat bau sangit pada teh yang membuatnya lezaat.

Kalau kita cecap secara lebih dalam lagi, cita rasa teh di berbagai warung di Solo tak pernah sama. Bahkan di setiap rumah juga demikian. Mengapa? Karena ternyata mereka melakukan oplosan atau blending dari berbagai merek teh yang ada. Bagi yang suka sepat, atau manis, atau warna merah, campurannya berbeda-beda sesuai selera. Di wedhangan Muji Rahayu, kombinasi yang dipakai adalah Teh Gardoe dan Teh Sintren. Keduanya di-blended dengan takaran tertentu sehingga menghasilkan cita rasa yang sepat, sangit, namun mantab. Oplosan lain yang terkenal adalah Teh Sintren dicampur Teh 999 atau Teh Nyapu dicampur Teh 999 dgn perbandingan 2:1. Ada juga campuran teh Gopek dengan Teh Nyapu, ataupun eksperimen lain sesuai dengan selera.

Meski teh oplosan Jawa adalah teh yang terpinggirkan dari dunia teh global, bagi saya mereka tetap jagoan. Mereka terpinggirkan bukan karena kesalahannya. Itu soal selera. Oleh karenanya, di hari terakhir kami di Solo, kami mampir ke toko “Sami Luwes” yang menyediakan aneka teh Jawa. Kami memborong aneka merek teh kampung yang sulit diperoleh di Jakarta. Kita bertekad untuk meng-oplos teh, dan Mabuk Teh Oplosan. Selamat meng-oplos.



Labels: Teh Gopek, Teh Oplosan
1 Comments:
salam kenal...ehm cerita yang menarik.emang minum teh oplos bisa mabuk ya?
Post a Comment
<< Home