Monday, May 25, 2009

Mencicipi Bakso-nya SBY

Buat pemerhati kuliner, sekaligus pemerhati politik, tentu sering mendengar nama Bakso Sukowati Cikeas. Inilah bakso kegemaran pak SBY. Sejak pak SBY belum jadi Presiden, hingga mau jadi Presiden lagi, nama Bakso Sukowati lekat pada dirinya. Menurut info mas Inu Kompas, setiap ada acara partai Demokrat, rapat, ataupun sekedar acara keluarga, bakso Sukowati selalu disajikan di rumah SBY. Kalau SBY itu RI-1, maka Sukowati adalah Bakso-1, “first bakso” negeri ini.

Letak Bakso Sukowati persis di ujung jalan sempit menuju Puri Cikeas Indah. Awalnya adalah sebuah warung kecil. Namun, karena sekarang bakso Sukowati sudah masuk dalam pilihan kuliner elite politik, pemiliknya membangun restoran yang lebih besar dan layak, tak jauh dari warung lamanya. Sebuah indikator dari dunia politik kita, bahkan bakso pun bisa bertambah sukses dan makmur bila aktif di dunia politik.

Tapi mari kita lupakan politik, fokuslah pada Bakso Sukowati. Di jejeran kulinerisme Indonesia, bakso adalah makanan sejuta umat. Sejak kita kecil hingga kita dewasa, hampir tidak ada warga negara Indonesia yang tidak pernah makan bakso. Oleh karenanya, tentu kita akan bertanya, apa yang istimewa dari Bakso Sukowati, selain kesukaan dari pak SBY? Dari hasil pencicipan yang mendalam, dan dengan beberapa studi perbandingan, saya menyimpulkan Bakso Sukowati ini memang bukan bakso biasa. Secara umum penampilan, Bakso Sukowati memang sama dengan bakso biasa, yang dibuat dari campuran daging sapi dan tepung.

Namun, kalau dicicipi perlahan dan penuh arti, kenikmatannya muncul dari balik lembutnya daging bakso. Bakso sendiri adalah makanan yang terkenal akan relatfitas rasanya. Tak ada bakso yang rasanya standar. Campuran cuka, kecap, saus, atau sambal dari kita akan sangat menentukan. Tapi, menurut Einstein kepada juru masaknya (dalam buku What Einstein told his Cooks), kaldu dan paduan bumbu dari daging bakso menjadi kunci. Di sinilah kelebihan Sukowati. Bakso Sukowati ini dibuat tanpa menggunakan boraks dan pengawet. Cobalah satu bakso, rasakan di langit-langit mulut anda. Rasa daging sapinya begitu lembut. Daging sapi diolah terlebih dahulu dengan bauran bumbu merica, garam, bawang merah, dan bawang putih goreng yang ditumis. Sesekali di dalam daging bakso tersisa butir bawang putih goreng. Hmmmm nikmat juga.

Soal kuah, kaldu tulang dan daging menjadi kunci kelezatan kuah bakso Sukowati. Dalam buku "Bone 101", kaldu tulang memang menambah cita rasa kuah sup atau bakso. Kuah Bakso Sukowati sungguh segar. Untuk bihun dan mie-nya, standar bakso. Namun mie kuningnya adalah buatan sendiri yang dibuat tanpa pengawet. Secara umum, Bakso Sukowati layak dicoba kita semua.

Jadi, kalau anda kebetulan lewat daerah Cikeas, mampirlah ke sana.

Nikmati terus baksonya, Lanjutkan !!

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home