Jajanan Kaki Lima Seoul
Salah satu ciri khas kekayaan kuliner sebuah kota adalah jajanan kaki limanya. Setiap kota di dunia memiliki berbagai cara untuk menyajikan kreativitas dan kenikmatan kulinernya masing-masing, tak terkecuali di Seoul, Ibu Kota Korea Selatan. Telusurilah jalan-jalan di Seoul, seperti di sekitar pasar Namdaemon atau kawasan kota tua Insa Dong, maka kita akan menemukan banyak jajanan kaki lima yang mengasyikkan. Jajanan tersebut ada yang dijual di atas lapak, menggunakan mobil toko, ataupun menggunakan gerobak. Sembari menghabiskan sore di musim panas, tak ada salahnya kalau saya menjadwalkan waktu untuk mencicipi berbagai jajanan kaki lima yang ada.
Cobalah Topoki, ini adalah salah satu jajanan yang ramai dibeli hingga harus mengantri. Topoki adalah rice cake yang direbus dalam kuah kental yang panas dan pedas. Rasanya sungguh menyentak lidah, walau tidak sepedas makanan Indonesia. Segar dan hangat. Campuran kol dan sayuran menambah kaya rasa sup ini. Sup disajikan di atas mangkok styrofoam dan dimakan sambil berdiri. Cicipi bersama dengan berbagai "tigim" atau sajian gorengan yang disediakan.
Ada juga penjaja beragam camilan dari gurita (octopus). Kita akan melihat tentacle gurita yang panjang disajikan begitu menggoda, sungguh garing dan crispy. Gurita atau "muno" dalam bahasa Korea adalah makanan kegemaran bangsa Korea yang mudah ditemukan di mana saja . Selain "muno", bisa juga dicoba "uchingo" (squid) atau cumi-cumi yang dipotong kecil-kecil. Rasanya crispy, gurih, dan lezaaat. Makan bersama dengan "Kamcha" (atau potongan kentang goreng). Cocok buat dibawa jalan sore.
Selain itu, ada juga pedagang "odheng" yang juga ramai diantri pengunjung. Ini adalah semacam rice cake yang direbus dan ditusuk dengan tusukan sate. Makan dengan celupan sausnya, hmm lezat. Yang agak extreme food adalah keong, atau siput gong gong, yang besar dan direbus. Rasanya kenyal dan slummy. Untuk uji nyali juga, cobalah juga ulat sutra rebus. Di pasar-pasar, ulat sutra ini dijajakan secara eksotis. Orang Korea menyebut ulat sutra rebus ini dengan nama "ponteghi". Rasanya kenyel-kenyel dan agak menegangkan kalau belum pernah mencoba. Tapi katanya, ini bagus untuk kesehatan. Jadi saya coba dua !!
Satu lagi jajanan yang harus coba di Seoul. Jajanan ini adalah kegemaran sahabat saya, mas Kelik, yang juga mantan diplomat kita di KBRI Seoul. Nama jajananya hot tok. Penjaja hot tok yang enak dan terkenal ada di daerah Insa Dong. Di sana, penjual Hot tok kesukaan mas Kelik ramai diantri banyak orang. Hot tok ini adalah semacam pancake manis yang dibuat seperti kue serabi. Di dalamnya ditaburi gula. Sembari memandang para remaja dan gadis-gadis kota Seoul yang tampil menyegarkan di musim panas, Hot Tok memang layak dicoba.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home