Thursday, September 21, 2006

Traktiran Gaya Jepang

Kebiasaan menge-drop kartu nama setiap makan di restoran ternyata membuahkan hasil juga. Beberapa waktu lalu saya dikirimi voucher makan gratis oleh resto Miyama, di hotel Borobudur. Katanya sebagai pemenang undian business card. Ha ha ha, sudah berapa ribu kartu nama dicemplungin, ada juga yang memberi hasil. Agar kita tidak kufur nikmat, maka saya putuskan untuk menikmatinya. Meluncurlah saya dan istri menuju Resto Miyama untuk makan siang pekan lalu.

Makan di resto Jepang sungguh memiliki keunikan tersendiri. Cara penyajian makanan Jepang selalu indah dan memikat. Dari tampilannya saja kita sudah jatuh cinta. Bagi orang Jepang, setiap perbuatan dalam hidup adalah persembahan untuk Dewa. Oleh karena itu, semua harus dilakukan sebaik-baiknya, sampai detil. Jangan asal-asalan. Termasuk dalam hal itu adalah soal penyajian makan. Indah dan ngegemesin. Saya paling bingung kalau harus memilih sekian banyak jenis makanan. Oleh karenanya, saya pilih yang simple, standard Japanese meal. Staple foods, yang terdiri dari lima makanan yang mengandung karbohidrat, terdiri dari main and side dishes. Makanan Jepang standar biasanya terdiri dari satu mangkok nasi, tsukemono (acar timun), semangkuk soup, dan variasi menu yang biasanya dikenal sebagai okazu, bisa ikan, kepiting, daging, sayuran, dll. Penyajiannya pun dibuat lengkap, mulai dari fried foods, steamed foods, dan grilled foods. Saya memesan Menu yang terdiri dari grilled salmon belly with teriyaki soup, deep fried chicken wing, kepiting tempura (tapi serius, ini alot bener pas dimakan), deep fried bean curd with crab meat sauce, dan soup miso.

Sementara istri saya tak pernah mau makan banyak-banyak. Demi suami yang disayangi katanya. Saya siy seneng aja. Akhirnya, dia pesan Kaisen Nabe, soup dalam claypot yang berisi seafood dan sayur-sayuran. Itupun musti di-share lagi sama saya. Sekali lagi, saya siy seneng aja. Menarik juga melihat segitu banyak kepiting, udang, cumi, scallop, ikan tuna, salmon dimasukkan dalam satu claypot. Sayurannya ada jamur, tofu, wortel, dan chinese cabbage. Kaisen Nabe ini adalah makanan yang dibuat khusus untuk musim dingin (winter dish). Rasanya hangat dan aromanya sangat mendegut ludah. Cocok dimakan di siang yang agak mendung. Sebagai penutup, kita memesan es mochi dan es krim green tea (macha). Rasanya enak banget. Kelembutan mochi serasa lumer di ruang dan dinding-dinding mulut.

Selesai makan, total kerusakan mencapai sebesar Rp 338.000 (voucher makannya senilai Rp300.000). Jadi, kerusakan yang harus ditanggung sendiri sebesar Rp 38.000. Not a bad lunch for another weekend in our life. He he……

0 Comments:

Post a Comment

<< Home