Makan Kaledo di Palu
Kalau kita mampir ke Palu, Sulawesi Tengah, coba tanyakan pada setiap orang di sana. “Apa makanan khas kota Palu?” Jawabannya selalu sama: Kaledo. Itu juga jawaban yang saya dapatkan saat mampir di sana. Kota Palu dapat ditempuh melalui penerbangan selama 45 menit dari Makassar. Lokasinya yang indah di teluk, memberikan Palu hamparan pemandangan yang menawan. Perpaduan antara keelokan teluk nan asri dan bukit-bukit hijau di belakangnya.
Dan memang, kurang sempurna kunjungan kita ke Palu bila tidak mencicipi Sup Kaledo. Kedengarannya sangat eksotis bukan? Tapi Kaledo adalah akronim atau singkatan dari kaki lembu Donggala, atau Kaki Sapi dari Donggala. Donggala adalah Kabupaten terbesar kedua di Sulawesi Tengah setelah Kabupaten Morowali. Jadi, pada dasarnya, kaledo adalah sup kaki sapi. Sup ini disajikan secara eksotis, potongan daging masih menempel pada tulang-tulang kaki yang besar. Sup Kaledo termasuk ke dalam sup dengan varian kuah bening. Disajikan dan dimakan bersama dengan singkong rebus. Bahan dasar sup memang tulang kaki sapi yang dimasak dengan campuran asam jawa (tamarind) mentah dan cabe rawit hijau. Memasak Kaledo membutuhkan seni tersendiri. Pemilihan bumbu dan waktu memasak tulang sangat menentukan. Kemampuan memisahkan lemak dari kaldu juga sangat dibutuhkan. Bila ini gagal dilakukan, maka kuah kaldu akan terlalu banyak mengandung lemak (oily). Para penggemar makan tentu mengetahui bahwa kaki Sapi adalah bagian dari Sapi yang mengandung banyak lemak.
Mungkin buat beberapa orang, apalagi yang vegetarian, tampilan Kaledo bisa menimbulkan trauma karena melihat potongan tulang kaki yang besar-besar. Tapi bagi mereka yang telah mencoba makanan ini, mulut kita akan segera meneteskan liur yang tak tertahankan, terutama saat kelembutan daging dan kaldu tulang yang begitu juicy meresap dalam rasa dan kuahnya yang asam pedas segar. Makan Kaledo adalah pengalaman yang dahsyat, bukan hanya karena kita sibuk menggerogoti daging empuk yang menempel di tulang, tapi juga menyeruput sumsum yang tersembunyi di dalam tulang kaki itu sendiri. Nikmat.
Mencari Kaledo di Palu sangat mudah. Daerah Loly terkenal sebagai tempat makan Kaledo yang nikmat. Di jalan Diponegoro juga banyak terdapat warung Kaledo. Beberapa yang terkenal antara lain Kaledo Stereo, atau ada juga Kaledo Skop (mungkin plesetan dari Kaleidoskop). Atau bisa juga mencoba Warung Kaledo yang memiliki view bukit dan teluk Tomini, namanya Mutiara Indah, di jalan Translik Dupa. Kaledo adalah sebuah pengalaman kuliner di kota Palu. Memasaknya perlu ketrampilan. Tapi yang paling penting, memakannya perlu kecermatan, jangan banyak-banyak getooh maksudnya….
Dan memang, kurang sempurna kunjungan kita ke Palu bila tidak mencicipi Sup Kaledo. Kedengarannya sangat eksotis bukan? Tapi Kaledo adalah akronim atau singkatan dari kaki lembu Donggala, atau Kaki Sapi dari Donggala. Donggala adalah Kabupaten terbesar kedua di Sulawesi Tengah setelah Kabupaten Morowali. Jadi, pada dasarnya, kaledo adalah sup kaki sapi. Sup ini disajikan secara eksotis, potongan daging masih menempel pada tulang-tulang kaki yang besar. Sup Kaledo termasuk ke dalam sup dengan varian kuah bening. Disajikan dan dimakan bersama dengan singkong rebus. Bahan dasar sup memang tulang kaki sapi yang dimasak dengan campuran asam jawa (tamarind) mentah dan cabe rawit hijau. Memasak Kaledo membutuhkan seni tersendiri. Pemilihan bumbu dan waktu memasak tulang sangat menentukan. Kemampuan memisahkan lemak dari kaldu juga sangat dibutuhkan. Bila ini gagal dilakukan, maka kuah kaldu akan terlalu banyak mengandung lemak (oily). Para penggemar makan tentu mengetahui bahwa kaki Sapi adalah bagian dari Sapi yang mengandung banyak lemak.
Mungkin buat beberapa orang, apalagi yang vegetarian, tampilan Kaledo bisa menimbulkan trauma karena melihat potongan tulang kaki yang besar-besar. Tapi bagi mereka yang telah mencoba makanan ini, mulut kita akan segera meneteskan liur yang tak tertahankan, terutama saat kelembutan daging dan kaldu tulang yang begitu juicy meresap dalam rasa dan kuahnya yang asam pedas segar. Makan Kaledo adalah pengalaman yang dahsyat, bukan hanya karena kita sibuk menggerogoti daging empuk yang menempel di tulang, tapi juga menyeruput sumsum yang tersembunyi di dalam tulang kaki itu sendiri. Nikmat.
Mencari Kaledo di Palu sangat mudah. Daerah Loly terkenal sebagai tempat makan Kaledo yang nikmat. Di jalan Diponegoro juga banyak terdapat warung Kaledo. Beberapa yang terkenal antara lain Kaledo Stereo, atau ada juga Kaledo Skop (mungkin plesetan dari Kaleidoskop). Atau bisa juga mencoba Warung Kaledo yang memiliki view bukit dan teluk Tomini, namanya Mutiara Indah, di jalan Translik Dupa. Kaledo adalah sebuah pengalaman kuliner di kota Palu. Memasaknya perlu ketrampilan. Tapi yang paling penting, memakannya perlu kecermatan, jangan banyak-banyak getooh maksudnya….
3 Comments:
Pertama kali saya makan KALEDO di samping hotel Ramayana - Luwuk Banggai. Rasanya emang 100x mak nyus. Trus saya pernah juga mencoba yg di Palu. Masih lumayan. Di Toli- toli rasanya kacau sekali.
Kalo yg jual soup Kaledo di jakarta dimana yah????
Tks mas Henry, tapi saya juga keliling keliling Jakarta belom sempet nemu Sop Kaledo. Mungkin ada yang bisa bantu?
You could easily be making money online in the hush-hush world of [URL=http://www.www.blackhatmoneymaker.com]blackhat money[/URL], It's not a big surprise if you haven’t heard of it before. Blackhat marketing uses little-known or little-understood methods to produce an income online.
Post a Comment
<< Home