Tuesday, February 28, 2006

Makan Kerbau di Pekalongan

Terinspirasi oleh acara Bango Nusantara-nya pak Bondan mengenai Tauto PPIP di Pekalongan, dalam perjalanan ke Solo beberapa waktu lalu, saya sengaja melewati kota Pekalongan saat makan siang. Tujuan saya cuma satu. Apalagi kalau bukan mencicipi Tauto PPIP Pekalongan di Jalan Dr Wahidin. Setelah berputar-putar dan bertanya ke beberapa orang, akhirnya saya menemukan juga warung tauto itu. Warungnya sangat sederhana, pake tenda, terbuka, dan di pinggir jalan besar lagi. Sebenarnya ada keraguan juga akan cita rasanya jika kita melihat lokasi warungnya. Tapi keinginan besar untuk mencicipi legenda itu memaksa saya memasuki tenda sederhana itu. Ternyata memang saya tidak salah. Rasanya mantap. So delicious.



Semula saya bingung dengan nama Tauto. Soto, Sroto, Coto, Sop, Tauto emang nomenklatur paling kacau yang sering saya dengar dalam kuliner Indonesia. Tauto sebenernya adalah Soto. Orang Pekalongan menyebutnya begitu karena Tauto berasal dari kata Tauco dan Soto. Tauto adalah varian soto dengan kuah semi kental dengan cita rasa tauco. Satu hal yang membuat khas Tauto ini adalah karena ia tidak menggunakan daging sapi atau ayam, tetapi daging Kerbau. Sama seperti beberapa jenis Soto Kudus di Kudusnya sono, daging Kerbau dipilih karena memiliki cita rasa yang khas. Ada juga sih sejarahnya dulu bahwa masyarakat menghormati dan memegang tradisi agama lain yang tidak menyembelih Sapi. Bagi para petualang lidah, tauto ini rasanya sedap nian..... Satu porsinya seharga: Rp.3000. mantap bukan??

0 Comments:

Post a Comment

<< Home